Friday, September 19, 2008

Kisah Rasulullah S.A.W dan Habbatus Sauda’


Al Bukhary meriwayatkan dari Aisyah r.anha bahawa dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya di dalam Habbatus sauda’ terkandung kesembuhan untuk segala penyakit, kecuali as sam. Aku bertanya, “Apakah as sam itu?” Beliau menjawab, “Maut”Dalam riwayat Muslim disebutkan : “Tidak ada satupun penyakit melainkan di dalam habbatus sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali kematian.”

Habatus sauda' adalah biji hitam yang telah dikenali semenjak ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara meluas oleh masyarakat India dan Timur Tengah untuk mengubati berbagai macam penyakit. Nigella Sativa Semen adalah biji dari Nigella Sativa yang dapat memproses dengan sendirinya, di mana biji-biji tersebut sebelumnya berwarna putih kemudian setelah matang akan berwarna hitam (Nigella).

Habbatus sauda' mula dijumpa di makam Tutan- khamen di Yunani Kuno dimana pada saat itu raja-raja dikubur bersama-sama dengan Nigella untuk membantu diakhir hidupnya. Biji habbatus sauda' mengandungi 40% minyak constan dan 1,4% minyak aviari, juga mengandung 15 amino acid, protein, calsium, zat besi, sodium dan pottasium. Sedangkan komposisi paling penting adalah: Thymoquinone (TQ), Dithymo- ouinone (DTQ), Thymohydro- quinone (THQ) dan Thymol (THY). Kalangan ahli perubatan menolak keras dengan adanya sebuah herba yangboleh menyembuhkan penyakit. Tetapi, ketika ilmuwan muslim melakukan ujian klinikal dan menyimpulkan hasilnya, mereka baru mengakui akan kebenarannya tersebut.

Bagaimana Habbatus Sauda’ membantu menyembuh penyakit

Imuniti (Imiun)adalah kemampuan tubuh untuk menciptakan kekebalan khusus, kuat dan sempurna untuk melawan segala unsur yang menyerang tubuh. Imuniti ini terbentuk dari jaringan limpa dan sel-sel limpa yang menghasilkan antibodi yang berfungsi menghancurkan mikro yang menyerang tubuh yang disesuaikan dengan susunan dan sifatnya. Pada tahun 1986, Dr. Ahmad Al Qadhy dan rakan-rakannya melakukan penelitian di Amerika tentang pengaruh habbatus sauda' terhadap sistem kekebalan tubuh (imuniti) manusia. Penelitian yang dilakukan dalam dua tahap itu menghasilkan kesimpulan pertama: Kelebihan prosentase The Helper T-Cell atas suppresor cells ts mencapai 55% dan ada sedikit kelebihan atas killer cell orcytoxic sebanyak 30%.
Penelitian tahap kedua dengan melibatkan 18 sukarelawan yang badan mereka sihat dan segar. Mereka dibahagikan dalam dua kelompok, satu kelompok diberi satu gram habatus sauda' setiap hari dan kelompok lain diberi karbon. Selama empat hari mereka mengamalkan habbatus sauda' dan karbon yang sudah di masukkan dalam butir-butir kapsul.

Hasilnya, habbatus sauda' menguatkan tugas-tugas imuniti dengan tambahan prosentase The Helper T-lymphocytes cell atas supressor cell-ts. Jadi, sistem kerja habbatus sauda' dalam tubuh manusia adalah dengan memperbaiki, menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia terhadap berbagai penyakit.

Dalam sistem perkumuhan tubuh manusia, habbatus sauda' adalah satu-satunya ubat yang memiliki senjata khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Antara sebabnya ialah setelah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa bakteri antigenic ke permukaannya, kemudian menempel dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikro secara detil, lalu memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproses antibodi atau sel T-spesific, khususnya adalah antigenic yang juga dibolehkan untuk berproses.

Dinding sel B-Lymphocytes memiliki kurang lebih 100 ribu molekul dari antibodi yang saling berinteraksi secara khusus dan dengan kemampuan yang tinggi dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodi yang bersatu dengan sel T- Lymhocytes, lalu bersama-sama dengan antigenic melawan mikroba, sehingga mikroba tidak dapat berkerja dan sekaligus dapat menghancurkan mikroba.

Dengan demikian, kekebalan itu merupakan kekebalan khusus untuk menghadapi setiap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Habbatus sauda' mempunyai kekebalan spesifik yang didapat secara otomatis, yang memiliki kemampuan berbentuk antibodies dan senjata sel serta pengurai khusus untuk setiap benda asing yang masuk dan menyebabkan penyakit.

Menurut Dr. Al Qadhy, habbatus sauda' juga mempunyai kemampuan lain, seperti untuk melawan bermacam-macam virus, kuman dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia.

“Oleh itu, kami dapat menetapkan bahawa di dalam habbatus sauda' terdapat kesembuhan untuk segala macam penyakit. Peranannya yang menguatkan dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh, suatu sistem yang di dalamnya ada kesembuhan dari segala macam penyakit, yang berinteraksi terhadap segala sebab yang menimbulkan penyakit, yang memiliki kemampuan awal untuk memberikan kesembuhan secara sempurna atau sebahagian di antaranya untuk menyembuhkan segala penyakit,” ungkap Al Qadhy.

“Kata Syifa’ dalam bentuk indefinitif di pelbagai hadis juga menguatkan hasil kesimpulan ini, yang tingkat kesembuhannya berbeza-beza, tergantung pada kondisi dalam sistem kekebalan tubuh manusia itu sendiri ataupun jenis penyakit.Dengan bentuk umum lafaz dalam hadis, dapat ditafsiri sebagai suatu kesesuaian dengan pelbagai pendapat di atas, yang disampaikan oleh para pensyarah hadis,” imbuhnya.

Suruhan Islam dalam mengubati penyakit

Agama Islam adalah agama yang sempurna. Maka,mengapa kita mencari sendiri perubatan di luar Islam. Selama ini kita hanya mengenal Agama Islam ini hanya menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan penyakit batiniyah sahaja. Kalau demikian, maka Islam dikatakan sebagai agama yang tidak sempurna. Daripada kesimpulan di atas terbukti bahawa di dalam mengubati penyakit pun kita didorong untuk tetap mengubati dengan cara yang Islam. InsyaAllah, ubat dan terapi yang ditawarkan Nabi Muhammad saw ini bukanlah terapi yang biasa sahaja. Kalau hanya sekadar sahaja tentu Rasulullah saw tidak akan menyebutnya secara khusus tentang perubatan dalam Islam.


No comments: